BAB
III
CITRA
MEREK DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
MEREK
Pengertian
Merek
Merek
merupakan sesuatu yang tentunya tidak asing lagi bagi kita, karena merek menjadi salah satu
pertimbangan penting ketika kita akan membeli suatu produk. Lalu, tahukah apa yang
dimaksud dengan Merek tersebut? Mari
kita bahas tentang merek.
Pendapat
oleh Aaker (1997) yang menyebutkan “merek adalah nama dan atau simbol yang
bersifat membedakan ( seperti logo, cap, atau kemasan) dengan maksud
mengidentifikasi barang dari jasa atau seorang penjual atau sebuah penjual
tertentu yang mampu membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh para
kompetitor”
Pengertian
yang sama juga diungkapkan oleh Kotler (2003) yang berpendapat bahwa “ merek
merupakan sebuah nama, istilah, tanda, symbol, atau desain atau kombinasi dari
seluruhnya, yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang-barang maupun jasa
dari suatu kelompok penjual dan untuk membedakan produk mereka dari para
pesaing.
Menurut
UU Merek No.15 Tahun2001 pasal 1 ayat 1,
merek adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata huruf-huruf, angka-angka,
susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”.
Pentingnya Pemilihan Merek
Brand
(merek) merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat
menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang
maupun jasa. Sebagai contoh: Apabila terdapat 2 (dua) buah botol air mineral
yang diisi dengan jenis air mineral yang sama baik dalam hal kualitas maupun
kuantitas, maka air mineral yang diberi merek akan lebih dianggap bernilai,
lebih bagus dan lebih berkualitas dibandingkan dengan air mineral yang tidak
diberi merek
Nilai
tambah ini sangat menguntungkan bagi produsen atau perusahaan. Karena itulah
Perusahaan berusaha terus memperkenalkan merek yang dimilikinya dari waktu ke
waktu, terutama konsumen yang menjadi target marketnya.
Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam
pemilihan elemen merek:
1.
Mudah diingat
Artinya elemen merek yang dipilih
hendaknya yang mudah diingat, dan disebut/diucapkan. Simbol, logo, nama yang
digunakan hendaknya menarik, unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk
diingat dan dikonsumsi.
2.
Memiliki makna
Artinya elemen merek hendaknya
mengandung sebuah makna maupun penjelasan/ deskripsi dari produk. Diharapkan
makna ini dapat mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut.
Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa :
informasi umum tentang kategori dan isi dari produk
informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan manfaat dari
produk.
3.
Menarik
Pendekatan
lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan variasi elemen merek yang
unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan visualisasi dan imajinasi. Dalam
hal ini yang ditonjolkan adalah desain yang menarik dan lucu.
4.
Fleksibel
Artinya elemen merek dapat dimengerti
dan tetap dapat diterima oleh daerah/pasar, bahkan budaya lain. Nama yang
digunakan pun tidaklah terlalu sulit untuk diterjemahkan. Seringkali pemilihan
elemen merek mudah diingat oleh masyarakat lokal, namun sangatlah sulit dimengerti
oleh masyarakat lain. Hal ini tentunya akan menghambat produsen untuk masuk
dalam pasar yang baru.
5.
Legal
Brand elemen
tersebut sah menurut hukum dan undang–undang yang berlaku, sehingga berada di
bawah perlindungan hukum.
Hal – hal yang berkaitan erat dengan merek adalah :
Nama merek (brand name),
yaitu bagian dari suatu merek yang dapat diucapkan atau dilafalkan. Contoh :
Avon, Toyota, Disneyland, Pepsodent, dan lain-lain.
Tanda merek (brand
mark), yaitu bagian dari merek yang dapat dikenali,namun tidak dapat dibaca
atau diucapkan. Tanda merek ini berupa logo, simbol, warna, gambar, desain.
Komponen Identitas Merek
Merek
memiliki beberapa komponen, yaitu:
1. Nama
Dalam
merek nama sangat diperlukan karena akan menjadi bagian dari identitas yang
akan dibangun.
2. Logo
Logo
biasanya digunakan sebagai lambang yang menggambarkan sesuatu. Dalam
perkembangan, logo dapat dibuat beragam dan memiliki sejumlah makna yang ingin
disampaikan.
3. Warna
Warna
juga bias digunakan untuk melambangkan pesan dan kesan tertentu, sebagai
pengukuh identitas produk dan agar konsumen cepat lebih mudah ingat dengan
produk dari perusahaan tersebut.
4. Jingle
Pada
merek, penggunaan suara biasa disebut jingle sering digunakan agar pelanggan
dapat dengan mudah mengidentifikasikan sebuah merek. Jingle bagi sebuah merek adalah apabila kita menyanyikan sebuah lagu
maka yang mendengarkan langsung mengenali lagu itu.
5. Disain
Kemasan
Sebuah
merek dapat pula dilihat dari bentuk desain kemasan. Keller (2003) menjelaskan
bahwa kemasan, baik dari perspektif pelnggan maupun perusahaan, memiliki
beberapa tujuan, yaitu alat untuk mengidentifikasi merek, memberikan informasi
dan deskrip;tif produk,tujuan proteksi, tujuan penyimpanan dan mempermudah
konsumsi.
6. Slogan
dan Tagline
Salah
satu fungsi utama sebuah slogan/tagline adalah untuk mengkomunikasikan nilai
jual atau nilai tambah merk/brand yang disertainya. Bila slogan itu menyertai
nama sebuah produk, maka slogan ini akan mengkomunikasikan manfaat atau nilai
tambah yang dimilikinya. Dan bila slogan itu menyertai nama perusahaan, maka
harusnya ia bisa mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan.
7. Endorser
Merek
Endorser
merek seseorang yang dijadikan ikon
merek sebuah produk disebut endorser. Endorser ini berasal dari sesuatu yang
banya di kenal masyarakat luas misalnya seperti artis selebriti. Dengan maksud
produk yang dijual biya meyakinkan masyarakat karena tokoh artis juga
menggunakan. Menguatkan suatu produk tersebut kepada masyarakat.
8. Karakter
Untuk
memudahkan proses komunikasi agar merek
mudah dikenali, beberapa perusahaan mengkaitkan dengan sebuah karakter
tertentu. Bentuk karakter tersebut beragam, dapat berupa orang, hewan, atau
kombinasi yang unik agar menarik.
9. Situs
Web
Dengan
adanya fasilitas yang semakin maju dengan adanya media sosial produk produk
yang ingin dipasarkan sekarang mudah.
Bisa dipasarkan lewat facebook, twitter dan media soaial lainnya. Jadi
produk kita mudah cicari orang dan dikenali banyak orang.
Tujuan
Pemberian Merek
Tujuan
pemberian merek antara lain sebagai berikut:
a. Pengusaha menjamin konsumen bahwa barang yang di beli
sungguh berasal dari pengusahanya.Ini adalah untuk meyakinkan pihak konsumen
membeli suatu barang dari merek dan perusahaan yang dikehendakinya,yang cocok
dengan seleranya,keinginan dan juga kemampuannya.
b. Persahaan menjamin mutu
barang,dengan adanya merek ini perusahaan menjamin mutu bahwamutu barang
tersebut berkualitas.
c. Pengusaha member nama pada merek barangnya supaya mudah di ingat dan
konsumen dapat menyebutkan mereknya saja.Contohnya bellini,Sabun Cap Orang
Tua,dll
d. Memberi Motivasi Pada Saluran distribusi ,karena barang dengan merek
terkenal akan cepat laku dan mudah untuk di salurkan.
Kecilnya
Merek yang kita pilihberpengaruhterhadap kelancaraan penjualan.Sehingga untuk
setiap perusahaan hendaknya dapat menetapkan merek atau cap yang dapat
menimbulkan kesan yang positif.
Fungsi
pemberian merek
Pemberian merek produk memiliki beberapa fungsi,
diantaranya:
a. Tanda
pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain
atau badan hukum lainnya
b. Sebagai alat
promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebutkan
mereknya.
c. Sebagai jaminan
atas mutu barangnya.
d. Menunjukkan
asal barang atau jasa dihasilkan.
Manfaat
Merek
Merek sangat dibutuhkan oleh suatu
produk karena selain merek merek memiliki nilai yang kuat merek juga memilki
manfaat bagi produsen, konsumen dan publik seperti yang dikemukakan Bilson
Simamora (2001;153), yaitu:
1. Bagi Konsumen manfaat merek yaitu:
- Merek dapat menceritakan sesuatu kepada pembeli tentang suatu mutu produk maupun jasa.
- Merek mampu menarik perhatian pembeli terhadap produk-produk baru yang mungkin akan bermanfaat bagi mereka.
2. Manfaat merek bagi perusahaan
- Merek memudahkan penjual dalam mengolah pesanan dan menelusuri masalah yang timbul.
- Merek dapat memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan yang dimiliki oleh suatu produk.
- Merek memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan menguntungkan.
- Merek membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar.
3. Manfaat Merek Bagi Publik
- Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten.
- Merek dapat meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat menyediakan informasi tentang produk dan dimana dapat membeli produk tersebut.
- Merek dapat meningkatkan inovasi produk baru, karena produsen terdorong untuk menciptakan keunikan baru guna mencegah peniruan dari para pesaing.
Cara Membangun Merek yang Kuat
Cara membangun merek yang kuat tidak
berbeda dari membangun sebuah rumah. Untuk memperoleh bangunan rumah yang
kukuh, kita memerlukan fondasi yang kuat. Begitu juga dengan membangun dan
mengembangkan merek. Ia memerlukan fondasi yang kuat. Caranya adalah:
1. Memiliki Positioning yang tepat
Merek dapat di-positioningkan dengan
berbagai cara, misalnya dengan menempatkan posisinya secara spesifik dibenak
pelanggan. Membangun positioning adalah menempatkan semua aspek dari brand
value (termasuk manfaat fungsional) secara konsisten sehingga selalu Keberhasilan
positioning adalah tidak sekedar menemukan kata kunci atau ekspresi dari
core-benefit suatu merek, tetapi lebih jauh lagi, menjembatani keinginan dan
harapan pelanggan sehingga dapat memuaskan pelanggan. Positioning ini berubah
terus setiap saat. Contohnya: minyak goreng bimoli dengan keunggulan
omega 9 sudah menjadi sayarat mutlak bagi semua merek minyak goreng, sehingga
omega 9 tidak menjadi keunggulan lagi dan minyak goreng bimoli harus melakukuan
repositioning. Contoh lain sabun mandi Nuvo pertama kali positioningnya sabun
anti septik keluarga, kemudian berubah menjadi sabun mandi kesehatan untuk
olahraga. Positioning yang tepat memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap
produk yang bersangkutan, perusahaan, tingkat persaingan, kondisi pasar serta
pelanggan.
2. Memiliki brand Value yang tepat.
Semakin tepat merek
di-positioning-kan di benak pelanggan, merek tersebut akan semakin kompetitif.
Untuk memngelola hal tersbut kita perlu mengetahui brand value. Diibaratkan
sebuah pakaian, positioning adalah keksesuaian ukuran bagi pemakainya.
Sedangakn brand value adalah keindahan warna serta model pakaian tersebut.
Brand value membentuk brand personality. Brand personality lebih cepat berubah
dibandingkan brand positioning, karena barand personality mencerminkan gejolak
perubahan selera konsumen. Contohnya adalah komik cerita wayang (mahabarata,
Ramayana) saat ini tidak lagi sesuai dengan selera remaja indonesia, karena seleranya
banyak dipengaruhi oleh komik-komik gaya Sakura Taisen, seperti crayon
shin-can, Hamerun no violin Hiki, dan sebagainya.
Brand value juga mencerminkan brand equity secara real
sesuai dengan customer values-nya. Untuk menggali costomer values yang berkaitan
dengan penciptaan brand value, kita dapat melakukan analisis metode Q. Misalnya
tujuan analisis kasus makanan kesehatan adalah untuk menggali costomer value
terhadap makanan kesehatan sesuai dengan pasar sasaran yang kita inginkan.
3. Memiliki Konsep yang tepat.
Tahap akhir untuk mengkomunikasikan
brand value dan positioning yang tepat kepada konsumen harus didukungn oleh
konspe yang tepat.
Pengembangan konsep merupakan proses kreatif, karena
berbeda dari positioning, konsep dapat terus-menrus berubah sesuai dengan daur
hidup produk yang bersangkutan. Konsep tang baik adalah dapat mengkomunikasikan
semua elemen-elemen brand value dan positioning yang tepat, sehingga brand
image dapat terus-menerus ditingkatkan.Contohnya adalah yang dilakukan oleh produsen
otomotif. Setiap saat secara periodik mereka mengeluarkan varian-varian baru
dengan kualitas yang terus disempurnakan. Perusahaan ini terus menerus
menciptkan tambahan brand value terhadap merek yang sudah ada. Jadi semua
tindakan yang dilakukan terhadap merek yang bersangkutan merupakan upaya untuk
membangun merek yang kuat.
Citra
Merek
Citra
merek atau lebih dikenal dengan sebutan brand image memegang peranan
penting dalam pengembangan sebuah merek karena citra merek menyangkut reputasi
dan kredibilitas merek yang kemudian menjadi “pedoman” bagi khalayak konsumen
untuk mencoba atau menggunakan suatu produk barang atau jasa sehingga
menimbulkan pengalaman tertentu (brand experience) yang akan menentukan
apakah konsumen tersebut akan menjadi loyalis merek atau sekadar oportunis
(mudah pindah ke lain merek).
Kesadaran Merek
Kesadaran
merek (brand awareness) adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk
mengenali atau mengingat merek itu kembali bahwa suatu merek merupakan bagian
dari katagori produk tertentu. Kesadaran merek akan muncul melalui beberapa
tahap berikut ini.
1.
Unware brand (tidak meyadari merek )
Pada
tingkat ini orang tidak begitu penting tentang adanya merek belum menyadari
tentang merek itu sendiri.
2.
Brand recognition ( pengenalan Merek )
Tingkat minimal kesadaran merek hal ini
konsumen mulai mengingat merek utuk pembelian produk tertentu.
3.
Brand recall ( pengingatan kembali terhadap merek )
Pengingatan
kembali pada produk yang telah dibelinya karena ada suatu kepuasan terhadap
produk tersebut.
4.
Top of mind ( puncak pikiran )
Seseorang
akan menyebutkan merek langsung tanpa diberi bantuan karena didalam benak
pikiran konsumen sudah tertancap merek tersebut.
Kesan Kualitas
Pengertian
kesan kualitas presepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan
suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan. Terdapat
lima keuntungan kesan kualitas, antara lain.
1. Alasan
untuk membeli
2. Diperensiasi/
posisi
3. Harga
optimum
4. Minat
seluruh distribusi
5. Perluasan
brand
Asosiasi Merek
Menurut
Darmadi, dkk (2001:4) brand association adalah mencerminkan pencitraan suatu
merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya
hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, dan lain-lain.
Syarat memilih merek
1. Mudah
dingat
2. Menarik
perhatian
3. Berbeda
4. Memiliki
makna
5. Mengundang
kesukaan
6. Fleksibel
7. Proteksi
8. Menimbulkan
kesan positif
9. Tepat
untuk kegiatan promosi
Loyalitas Merek
Loyalitas
merek (brand loyalty) “merupakan
suatu ukuran keterlibatan pelanggan kepada sebuah merek”. (Durianto, dkk, 2001
: 126). Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang
pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika pada merek tersebut
didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainya. Terdapat
empat keuntungan loyalitas merek.
1.
Perusahaan yang memiliki loyalitas yang tinggi bisa
mengurangi biaya pemasaran karena lebih murah biayanya untuk mempertahankan
pelanggan dari pada mendapatkan pelanggan baru.
2.
Loyalitas yang tinggi dapat meningkatkan perdagangan.
3.
Dapat menarik minat pelanggan baru karena memiliki
merek terkenal.
4.
Loyalitas merek memberikan waktu. Apa bila pesaing
memiliki produk unggul maka pelanggan setia akan memberikan waktu untuk
memperbaiki kualitasnya.
Strategi Merek
Berikut
kami informasikan mengenai lima strategi merek menurut Kotler (2000)
yang bisa Anda gunakan dalam strategi bisnis Anda kedepannya.
1. Lakukan perluasan
lini. Perluasan lini dapat dilakukan para pelaku usaha dengan cara
menambahkan varian baru pada produk mereka. Hal ini sengaja dilakukan
untuk memperluas target pasar yang mereka bidik dan menguatkan merek
tersebut di kalangan masyarakat luas.
2. Perluasan merek
(Brand Extension). Strategi ini sering dilakukan
beberapa perusahaan besar untuk menguasai pasar. Mereka memanfaatkan merek yang
sudah dikenal banyak orang, untuk mengeluarkan produk baru guna menjangkau
pangsa pasar yang lebih luas.
3. Gunakan strategi
multi-merek. Selain menambahkan varian baru pada produk salah satu strategi pemasaran
lainnya yang bisa digunakan yaitu menggunakan tambahan merek untuk kategori
produk yang sama. Strategi ini dilakukan para pengusaha untuk menarik minat
konsumen dari berbagai kalangan.
4. Luncurkan merek baru.
Jika sebuah perusahaan meluncurkan sebuah produk baru
dalam kategori baru, namun tidak memungkinkan untuk menggunakan merek yang
sudah ada. Maka tidak ada salahnya jika mereka menawarkan sebuah merek baru
bagi produk yang akan mereka luncurkan.
5. Gunakan merek
bersama. Yang dimaksud dengan merek bersama yaitu menggabungkan dua
atau lebih merek yang sudah terkenal dalam sebuah penawaran. Strategi ini telah
dijalankan oleh Aqua-Danone dalam memasarkan produknya.
Alasan alasan perusahaan tidak memberikan Merek Produk
Banyak perusahaan yang tidak mau memberikan merek pada
produknya karena tidak mampu tidak mau memikul dua tanggung jawab yang berkenaan
dengan pemilihan merek, yaitu :
a.
Tanggung jawab untuk pertambahan permintaan melalui
reklame personal dan promosi lain.
b.
Tanggung jawab untuk memelihara kualitas produk yang
harus selalu baik.
Setatus Hukum
Merek
Beberapa yang penting diketahui tentang hak atas merek
tercantum dalam pasal-pasal UU No. 19 Tahun 1992. Sudah barang tentu setiap
perusahan tidak ingin merek atau cap yang telah dipakainya, dipakai oleh
perusahaan lain. Dengan kata lain setiap perusahaan ingin memonopoli terhadap
mereknya. Untuk itu perusahaan ingin melidungi setiap mereknya.
0 komentar:
Posting Komentar